Pekerjaan Drainase PUPR Sempat Mangkrak, Ini Komentar Sekjen LSM IK

Indramayu Jabar, SIBER88.CO.ID_Proyek pembangunan saluran air seperti normalisasi, drainase banyak dikerjakan pihak kontraktor, namun dalam proses pekerjaan dan pelaksanaannya ada yang sesuai dengan RAB dan ada juga yang tidak sesuai RAB.

OLeh sebab itu pengawasan dari pihak dinas PUPR harus benar-benar ekstra dalam pengawasanya.Hal itu disampaiakan oleh Sodikin,Sekertaris Jendral DPP LSM Inovasi Kemaslahatan(IK) Indramayu.

Ia menyebutkan,seperti halnya proyek pembangunan drainase yang sedang dikerjakan oleh CV Mandiri Usaha di blok Buyut Raga(Pesawahan)desa Sleman kecamatan Sliyeg kabupaten Indramayu.

Pasalnya, menurut Sodikin,pengerjaan proyek tersebut diduga asal-asalan, dari pemasangan batu kali asal saja, dengan dasar bawah tidak menggunakan adukan pasir dan semen yang sesuai spesifikasi, sehingga kurang maksimal dan terlihat kurang kuat serta tidak menutup kemungkinan akan cepat rusak tergerus air.

Sekjen LSM IK menduga adanya kecurangan dalam hal komposisi adukan pasir dan semen , hingga bangunan yang sudah jadi terlihat pecah atau retak pada bagian dindingnya.

“Seperti apa yang diutarakan warga sekitar proyek saat dikonfirmasi,pembangunan drainase yang sekarang dikerjakan memang terkesan asal saja tidak seperti bangunan yang dikerjakan oleh pihak pemerintah desa,”kata Sodikin menirukan ucapan warga,Sabtu(25/11/2023).

” Coba saja lihat,belum selesai di kerjakan dinding sudah retak apa karena komposisi adukan ada yang dikurangi atau memang pekerjaan terkesan asal saja, bagaimana pembangunan drainase bisa bertahan lama, kalau baru di kerjakan sudah retak – retak,”kesalnya.

Masih kata warga,sambung Sodikin,pihaknya sangat berterimakasih kepada pemerintah jika desanya dibangun,akan tetapi pembangunanya harus terlihat maksimal, supaya fisik bangunannya bisa bertahan lama,untuk itu dari pemerintah khususnya dinas PUPR lebih ekstra dalam pengawasan.

Padahal,kata Sodikin,anggaranya mencapai Rp 199.127.000,-.

Di tempat terpisah,pihak pelaksana berinisial O saat dihubungi Sodikin via telpon membenarkan,proyek pembangunan drainase adalah pekerjaan CV nya namun dia tidak menjelaskan terkait apa yang di konfirmasi,bahkan melemparkan untuk minta penjelasan kepada kontraktornya yang katanya milik inisial HD.

“Lebih parahnya lagi proyek ini sempat terhenti,seminggu yang lalu empat hari para pekerja libur,kemudian minggu sekarang sudah tiga hari para pekerja tak beraktifitas. Ada apa ini ?” heran Sodikin.

“Apa yang menjadi penyebabnya kami tidak tahu, tapi tidak menutup kemungkinan karena pekerja belum dibayar sehingga pekerja jadi mogok dan proyek drainase jadi mangkrak, padahal saluran tersebut dalam waktu dekat akan segera dialiri air untuk kebutuhan sawah dan ladang,”tandasnya.

Penulis : Badruzzaman
Editor : Badruzzaman