Opan Gondrong : Jangan Pandang Wartawan Sebelah Mata

Jakarta, SIBER88.CO.ID_ Para wartawan berharap kepada pemerintah, TNI – Plori, Dewan Pers, pengusaha Swasta, serta para pemangku kepentingan di negeri ini untuk tidak memandang sebelah mata wartawan

Hal itu disampaikan dengan tegas oleh Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya, atau yang biasa disapa Opan Gondrong di Jakarta, Sabtu (1/6/2024).

Sosok aktifis rambut gondrong yang sudah 26 tahun tekuni dunia jurnalistik ini juga mengatakan terimakasih atas kehadiran Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS), Ali Mahsun,yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan dan Presiden Kawulo Allit Indonesia (KAI).

“Profesi kita sebagai kontrol publik tata kelola pemerintah tidak boleh dipandang sebelah mata. Walau mayoritas dan kebanyakan tak digaji perusahaan pers seperti wartawan media besar, namun kami punya nyali sangat tajam,” ujarnya.

“Bahkan menyeruak kebenaran dan keadilan hingga akar rumput. Suarakan amanah rakyat dari lorong-lorong kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, sinergi, kolaborasi dan kerjasama dengan pemerintah, TNI-Polri juga stakeholder jadi sebuah niscaya dalam tata gerak ke depan,” lanjutnya.

Opan juga menyinggung persoalan KUHP tidak berlaku bagi wartawan, mengingat pers memiliki Undang – Undang tersendiri sebagai payung hukum serta kode etik jurnalis yang mengedepankan profesionalis karya jurnalistik.

“Terkadang karya jurnalistik kerap disalah artikan oleh kepentingan oknum – oknum, sehingga muncul ketimpangan dengan adanya laporan pencemaran nama baik yang mengarah pada UU ITE sebagai bentuk pemberangusan profesi,” tukasnya.

Di sini, Dewan Pers harus berlaku adil, profesional dan tidak lagi melakukan diskriminatif terhadap peran jurnalis dalam mengulik pemberitaan,” tegas Opan di malam tasyakuran 2 Tahun FWJ Indonesia Korwil Jakarta Barat dan 3 Tahun media Updatetoday.com di Royal Palm Hotel Jakarta, Sabtu (1/6/2024).

Sementara itu,Ali Mahsun, dalam keterangannya dihadapan awak media menyebut,fungsi dan tugas wartawan memiliki peran besar dalam pembangun, penjagaan keutuhan negara dan kedaulatan ekonomi kerakyatan Indonesia. Mengingat pers adalah satu pilar ke 4 demokrasi.

“Wartawan dituntut sebagai super inovatif dan kreatif, base on community and specific of cluster untuk menghadapi era digital, berani lompat jauh ke depan, perkokoh soliditas, kesatuan dan persatuan,”ungkapnya.

“Perluas jaringan, pererat sinergitas dan berkolaborasi dengan semua unsur Pemerintah, TNI / Polri, Stakeholder dan lembaga lainnya,” tambahnya.

Unuk itu, kata Ali Mahsun, KERIS membuka pintu selebar-lebarnya bersama FWJ Indonesia guna mendongkrak profesi wartawan agar dapat memiliki kemampuan tinggi sehingga naik kelas dan lebih bermatabat.

Penulis: KikinEditor: Badruzzaman