Nasib Tak Jelas, Ribuan Honorer di Indramayu Turun ke Jalan

Indramayu Jabar, SIBER88.CO.ID_Merasa nasibnya tak jelas ribuan honorer yang ada di wilayah kabupaten Indramayu turun ke jalan menggelar aksi damai,Rabu(15/1/2025).

Mereka yang turun ke jalan adalah para honorer yang tergabung dalam Forum Database BKN Non-ASN 2022.

Para peserta aksi damai berkonsentrasi di GOR Singalodra Kabupaten Indramayu,tak berselang lama dengan berjalan kaki para honorer berhenti di depan pintu gerbang kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud)untuk bertemu dengan Kadisdikbud Kabupaten Indramayu.

Dengan yel-yel “Tolak Paruh Waktu” para honorer melanjutkan aksinya menuju kantor BKPSDM dan berhenti sebentar di alun-alun pendopo,disana mereka kembali berorasi menanyakan kejelasan statusnya.

Ribuan honorer kembali bergerak menyusuri jalan-jalan protokol hingga berakhir di gedung DPRD kabupaten Indramayu, dengan sisa semangat yang masih nampak tinggi mereka kembali melakukan orasi, meminta para wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasinya kepada para pemangku kebijakan daerah kabupaten Indramayu.

Koordinator umum aksi damai honorer,Ilham, mengatakan, masih banyak honorer dari tahun 1992 hingga kini diabaikan oleh pemda. Proses seleksi, menurut Ilham,tidak mengutamakan honorer yang sudah lama mengabdi,bahkan terindikasi datanya hilang.

“Data kami bahkan ada yang hilang, padahal sudah tercatat di BKPSDM sejak lama,” beber Ilham,yang juga sebagai Ketua Forum Database BKN Kabupaten Indramayu.

“Kami meminta DPRD Kabupaten Indramayu untuk segera bertindak dan kepada Bupati yang baru kami memohon untuk menyelesaikan persoalan ini dalam 100 hari masa jabatannya,” pinta Ilham dengan nada tinggi.

Beberapa anggota DPRD kabupaten Indramayu menemui para peserta aksi damai yang berada di depan gedung tersebut dan berjanji akan menyampaikan serta mengawal aspirasi para honorer hingga tuntas.

Usai aksi damai, salah satu honorer yang tak mau disebutkan namanya,mengatakan kepada media ini, tuntaskan saja dulu persoalan nasib honorer yang lama,jangan membuka ruang penempatan baru walau apapun kebutuhannya,sehingga kata dia,tidak menjadi tumpang tindih administrasi.