Mengenang Hari Pahlawan 10 November,Anton Charliyan:Hakikat Seorang Pahlawan Di Zaman Milenial

Bandung Jabar, SIBER88.CO.ID_Negara kesatuan republik Indonesia(NKRI)merupakan negara yang diperjuangkan dan dipertahankan oleh para pejuang(pahlawan)terdahulu. Salah satu sejarah perjuangan bangsa adalah Ketika tentara Indonesia berperang mempertahankan kemerdekaan dengan tentara Inggris di kota Surabaya pada 10 November 1945.

Menurut salah satu tokoh bangsa Irjen Pol (Purn) Dr H Anton Charliyan Mpkn pahlawan pada zaman sekarang ini bukan lagi pahlawan seperti pada zaman revolusi, yang berjuang dengan memikul senjata, tapi para pahlawan di zaman milenial ini adalah manusia-manusia yang mampu berjuang dengan Sungguh-sungguh sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih , dari mulai hal yang paling kecil , minimal bisa tertib untuk diri sendiri, taat kepada hukum dan pemerintahan, mampu menciptakan kesejukan dan kedamaian tanpa membuat rusuh dan gaduh.

Masih menurutnya,mampu menghidupi dan menafkahi Keluarga dengan baik , harus mampu juga gotong royong bekerjasama berkontribusi dengan berkarya nyata untuk kepentingan Masyarakat & lingkungan sekitarnya, dan yang paling utama adalah yang mampu berkontribusi dan berkarya nyata untuk kepentingan bangsa negara & agama, tanpa harus mengedepankan pangkat dan jabatan… , sehingga dengan demikian setiap orang bisa menjadi pahlawan…., yang penting bisa bermanfaat, berbuat, berkarya nyata bagi diri dan lingkunganya.

“Dengan kata lain yang ahli pertanian bisa bermanfaat untuk para petani, yang ahli perikanan bisa bermanfaat bagi para nelayan, Yang ahli ekonomi bisa bermanfaat bagi para pengusaha dan pedagang, yang ahli IT bisa bermanfaat untuk Kepentingan teknologi dan industri, dll. Dsb.”tutur Anton Charliyan(6/11/2021).

“Yang ahli politik tidak senantiasa membuat rusuh dan gaduh,yang ahli agama tidak senantiasa untuk saling menghujat atau menjelekan,birokrat dan pengusaha yang diberi amanah keuangan tidak jadi serakah terjebak korupsi dan manipulasi demikian juga dengan para aparatur pemerintah bisa menjadi pelayan masyarakat bukan malah jadi penguasa yang bermental arogan,”lanjut Anton.

Anton menambahkan, sebagaimana kata pepatah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mampu bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya , yang mampu berkorban dengan tulus ikhlas tanpa pamrih…, ingat berkorban dengan tulus ikhlas tanpa pamrih.. itulah ‘HAKEKAT PAHLAWAN’ pada zaman sekarang ini dan semoga kita semua bisa menjadi pahlawan-pahlawan baru, minimal bagi diri sendiri, keluarga , masyarakat dan lingkungan sekitarnya, syukur-syukur bisa menjadi pahlawan bagi bangsa dan negara dan agama dengan karya yang nyata, bukan hanya sekedar omomg doang atau Nato ( Not Action Talking Only ) alias halusinasi.

“Kalau kata orang sunda mah, sekarang mah sudah bukan zamanya lagi pok pek prak, tapi prak prek pok… artinya PRAK berbuat dulu dg Karya yg Nyata,maka Untuk itu mulai saat ini mari kita berlomba-lomba dengan karya nyata, agar kita bisa menjadi pahlawan yang sejatinya pahlawan di era milenial ini,”paparnya. (Bzz)