Menapak Jejak M Galang Putra Rahman Sang putra daerah Way Kanan

Way Kanan Lampung, SIBER88.CO.ID_Menjadi putra sulung dari seorang pemimpin Ali Rahman, tokoh Kabupaten Way Kanan merupakan sebuah anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada dirinya.

Anugerah tersebut secara tidak langsung memberikan pelajaran dan bentuk penempaan diri agar kelak jangkauan kebermanfaatan untuk masyarakat akan lebih luas dan berarti.

M Galang Putra Rahman yang lahir pada 18 November 1998 ini merupakan politisi muda menjadi salah satu trend setter milenial pada kancah perpolitikan di Provinsi Lampung. Berkat modal besar genetika sang ayah yang mengalir dalam darahnya, Galang Rahman secara pasti tumbuh dan berkembang menjadi sosok muda gambaran masa depan Kabupaten Way Kanan.

Pernah mencoba peruntungan mendaftar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) namun belum beruntung, pada tahun 2016 Galang akhirnya berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Lampung.

Di kampus, Galang Rahman mulai menyadari pentingnya berorganisasi untuk mengasah intuisi dan jiwa sosialnya. Lalu pada era kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM)FH Unila 2018-2019 Galang Rahman diamanahkan menjadi Asisten I BEM FH Unila.

Pada Oktober 2018 Galang Rahman dipercaya untuk mewakili BEM FH Unila menjadi delegasi pada Musyawarah Nasional Lembaga Eksekutif Mahasiswa Hukum Indonesia (LEMHI) di Universitas Udaya Bali, bertemu dan berdiskusi dengan aktivis-aktivis hukum se-nusantara untuk memberi masukan kepada DPR RI dan Pemerintah serta merumuskan mitigasi instabilitas NKRI jelang Pemilu Serentak 2019.

Hasil dari Munas LEMHI XI itu disepakati akan dibawa pulang ke daerah masing-masing, di Lampung, ekstraksi dari hasil sidang itu kemudian diejawantahkan melalui dua seminar nasional di Lampung yang mengundang ketua Mahkamah Konstitusi RI, ketua DKPP RI, anggota KPU dan Bawaslu RI serta melibatkan pengurus partai politik daerah dan penyelenggara pemilu dari berbagai daerah di Lampung.

Sepulang dari Bali, Galang Rahman didorong untuk maju dan akhirnya terpilih sebagai ketua umum SAPMA Pemuda Pancasila Kota Bandar Lampung, dengan jajaran fungsionaris yang mentereng diisi oleh aktivis-aktivis mahasiswa seperti Afat Fadly Presiden BEM FH UBL, Arman Fellany Lamnunyai Ketum HMI Komisariat Hukum Unila, Saptori Bintang Alam Gubernur BEM FH Unila, Bari Arla dan masih banyak lagi, organisasi sayap Pemuda Pancasila dibidang kemahasiswaan dan kepemudaan itu berhasil eksis diera kepemimpinan Galang dengan berbagai program sosial dan akademis.

Salah satu yang pernah dilaksanakan adalah menyaksikan penyelenggara pemilu se Provinsi Lampung dan instrumen aktivis berkomitmen untuk mengawal Pilkada 2020 secara aman, damai dan berintegritas dalam konsep diskusi outdoor di Doesoen Kopi.

Kemudian pada tahun 2021 Galang Rahman memperluas segmen perspektif keorganisasiannya dari yang semula bergenre aktivis kemahasiswaan bergeser ke bidang enterpreneurship.

Galang Rahman terpilih menjadi Ketua Umum BPC HIPMI Way Kanan. Fokus Galang pada saat itu sebagai Ketua HIPMI adalah perluasan akses kemudahan berusaha, perluasan relasi pengusaha muda, dan pemberdayaan UMKM lokal di Kabupaten Way Kanan.

Masih banyak lagi organisasi yang diikuti oleh Galang Rahman dan belum lagi caranya mengelola perusahaan yang memperluas koneksi dalam berinteraksi di kehidupan sosialnya sebagai jejak riwayat calon pemimpin dimasa yang akan datang.

Galang Rahman tidak ujuk-ujuk secara instan diorbitkan, ia telah melewati ruang-ruang sunyi dengan berbagai macam pergulatan pemikiran yang menjadikannya dapat tampil memukau di hadapan publik. Galang Rahman secara alamiah seperti telah menyiapkan diri bahwa ‘trah Rahman’ yang disandangnya tidak senantiasa membersamainya.

Namun modal pengalaman di dunia organisasi tidak dapat dikatakan cukup untuk mengatur 489.773 jiwa yang tersebar di 227 kelurahan/desa dengan APBD Way Kanan yang seadanya menjadi exercise diri untuk memurnikan niat dan menguji kebijakan yang akan berdampak luas bagi hajat hidup masyarakat.

Langkahnya untuk mengabdi sebagai Wakil Rakyat Way Kanan di DPRD Provinsi Lampung merupakan langkah strategis untuk memperjuangkan dan menghubungkan kepentingan daerah pemilihannya ke pemerintah provinsi lewat partai politik.

Bahkan secara menakjubkan hasil pemilu hingga pilkada di Lampung secara linier menunjukkan kedigdayaan partainya Gerindra yang memudahkan langkah konkrit untuk melaksanakan visi misi besar Presiden Prabowo di Lampung dan sebaliknya kebutuhan utama daerah dapat langsung tersambung ke Mahan Agung dan Istana.

Walau pendatang baru namun hasil perolehan suara Galang Rahman sangat fantastis sebanyak 41.097 suara pada Pileg 2024 lalu dan membuatnya menjadi caleg dengan suara terbanyak di Dapil V Lampung Utara – Way Kanan.

Setelah berkutat pada Pemilu 2024 Galang Rahman all out untuk membantu ayah kandungnya Ali Rahman dalam pencalonan sebagai Bupati Way Kanan periode 2025 – 2030.

Pada 27 November 2024 rakyat Way Kanan memilih dan mengakumulasi kemenangan dramatis Ali Rahman – Ayu Asalasiyah atas pasangan Resmen Kadapi – Cik Raden, menorehkan sejarah bahwa Ali Rahman – Ayu menjadi Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan 2025 – 2030.

Mengutip syair D Zawawi Imron “Kalau mendung sudah diatas kepala jangan larang hujan turun ke bumi. Kalau angin bertiup dengan kencangnya, Jangan larang daun-daun kecil berguguran. Kalau senyummu selalu mekar dalam hatiku, Jangan larang aku tetap setia dan rindu padamu.“

Pasca Pilkada yang melelahkan, Galang Rahman mengakhiri masa lajangnya dan menautkan hati serta perasaan dengan gadis cantik, dr Sasa Chalim,mereka semakin dekat dan memutuskan untuk menunaikan ibadah terpanjang dalam hidup ‘cinta lokasi’ di jalan Wolter Monginsidi 69 sejak secara bersamaan dilantik menjadi anggota DPRD Provinsi Lampung.

Ali Rahman telah berhasil membesarkan dan menghantarkan putranya untuk menjumpai kekasih hati tempat ia pulang dan bercerita tentang dunia yang fana ini.

Tak lama setelah itu Tuhan menutup episode hidup Ali Rahman di dunia, membuat Way Kanan berduka dengan kehilangan sosok periang senyum dan gaya politik yang khas tentu akan dirindukan dan dikenang dalam memori masyarakat Way Kanan.

Wafatnya Ali Rahman menjadi disrupsi bagi Sang Putra Rahman untuk memaksanya tegar dan tetap bertahan demi harapan dan cita-cita kemajuan masyarakat Way Kanan yang telah mempercayakan Ali Rahman – Ayu pada Pilkada Way Kanan lalu.

Mengutip Fahri Hamzah bahwa seorang pemimpin harus menggunakan kelapangan hatinya untuk memeriksa keadaan orang lain, kesulitannya, kemajuannya dan memberikan segenap hatinya sehingga setiap orang merasa disayangi dan dipentingkan.

“Leiden is lijden” memimpin adalah menderita ujar H Agus Salim, Galang Rahman harus menyadari betul bahwa hidupnya telah menjadi milik masyarakat Way Kanan, sebuah tragedi di usia muda untuk menempa Galang Rahman menjadi pribadi yang matang guna merumuskan berbagai spektrum kebijakan yang penting bagi khalayak.

Tuhan menguji dan menakdirkan agar seorang Galang Rahman segera bergegas untuk memikul tanggungjawab berat dalam memimpin dan yang terpenting memberikan pesan kepada masyarakat Way Kanan bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja.

Wahai Sang Putra Rahman, waktu itu telah tiba, menyabitlah, karena waktu menyabit telah tiba.