Bandung Jabar, SIBER88.CO.ID_Himpunan masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bersatu atau SAMMARI (Solidaritas Masyarakat Militan Anti Radikalisme & Intoleransi) memperingati HUT RI ke-77 di Monju (Monumen Perjuangan Rakyat) Jawa Barat pada Rabu (17/8/2022), mendeklarasikan NKRI sebagai panduan ideologi harga mati, dan tetap berideologikan Pancasila.
Budi Hermansyah Koordinator Koalisi Rakyat Bersatu, menyatakan ada 109 organisasi yang berlatarbelakang lintas agama, nasionalis, maupun lainnya,”NKRI sudah harga mati dan final, tak ada tawar menawar, agar tak tercerai berai, sesuai konsensus pendiri negri.”
Mantan Kapolda Jabar Irjen (Purn) Dr. H Anton Charliyan bertindak selaku inspektur upacara, intinya ia menyatakan bahwa sejak dulu para pendiri NKRI ini menyatakan Indonesia Merdeka, yang dibangun berdasarkan 4 Pilar Kebangsaan, “siapapun yang akan merongrong bangsa kita harus kita lawan, dan mari kita hadapi bersama,” ucapnya yang direspon ratusan peserta upacara.
Dedie Sudrajat Ketua SERGAP DPW Jabar secara terpisah menyatakan dukungannya atas gelaran aksi Koalisi Rakyat Bersatu di Monju:” Ini seakan menugaskan lagi, kita harus kembali mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila lebih konsisten. Radikalisme dan intoleransi janganlah diberi kesempatan untuk berkembang. Di bidang pendidikan, pemerintah sudah, seharusnya kembali menekankan pentingnya pendidikan Pancasila. Khususnya di tingkast SD dan sekolah-sekolah internasional, kurikulumnya harus lebih ketat diawasi. Ini demi menjaga dari adanya bibit-bibit yang mengganggu Pancasila.”
Sementara itu Ranny Handayani Penanggung- Jawab Koalisi Rakyat Bersatu kepada redaksi menyatakan berharap negeri kita, “bebas dari radikalisme termasuk siap memerangi fenomena khilafah.”
Lainnya, Rosy (41) dari Komunitas Sepatu Roda ‘Road Skate’ Bringka yang katanya baru berdiri 2 tahun lalu, dengan anggota berjumlah puluhan para senior olahraga sepatu roda di Kota Bandung, menanggapi gelaran acara ini:
“Kami senang bersilaturahmi dengan siapapun, terpenting bagi kami Pancasila dan NKRI itu harga mati. Janganlah ada radikalisme dan apalagi itu intoleransi menjadi seperti marak di negeri kita,” pungkasnya. (red)