Cirebon Jabar, SIBER88.CO.ID_Kasus Vina, seorang wanita yang diduga menjadi korban kejahatan seksual di Cirebon, Jawa Barat, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk para pakar hukum dan aktivis.
Banyak yang mengkritik cara polisi dalam menangani kasus ini, terutama tanggapan dari Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat yang dianggap tidak memadai.
Vina, seorang wanita muda, dilaporkan telah menjadi korban kejahatan seksual di jalanan Cirebon oleh geng motor pada 2016 silam. Kasus ini segera menarik perhatian publik setelah cerita Vina viral di media sosial dan diangkat kedalam sebuah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari.
Kritik Terhadap Polisi
Para pakar hukum dan aktivis menyatakan kekecewaannya terhadap cara polisi menginvestigasi kasus ini. Mereka menyoroti bahwa polisi tampak lamban dan tidak serius dalam menangani laporan Vina.
Salah satu kritik utama adalah pernyataan dari Direskrimum Polda Jawa Barat yang dinilai tidak sensitif dan kurang mendukung korban.
Dalam sebuah konferensi pers, Direskrimum menyatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan dan meminta masyarakat untuk tidak menarik kesimpulan terlalu cepat.
Namun, banyak yang merasa pernyataan tersebut justru menunjukkan ketidaksiapan polisi dalam menangani kasus kejahatan seksual dengan serius.
Tanggapan dari Pakar Hukum
Seorang pakar hukum dari Universitas Padjadjaran, Dr. Adi Kusuma, mengungkapkan kemarahannya terhadap penanganan kasus ini. Menurutnya, polisi seharusnya lebih cepat dan responsif dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual.
“Kasus seperti ini memerlukan kepekaan dan profesionalisme yang tinggi dari aparat penegak hukum,” ujarnya.
Adi juga menyoroti pentingnya pelatihan khusus bagi polisi dalam menangani korban kekerasan seksual.
“Banyak korban yang mengalami trauma mendalam dan membutuhkan penanganan yang tepat. Polisi harus bisa memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada korban,” tambahnya.
Reaksi Publik
Di media sosial, tagar #JusticeForVina menjadi trending topic dengan ribuan pengguna menyuarakan dukungan untuk Vina dan menuntut keadilan. Banyak yang mengecam polisi atas lambannya penanganan kasus ini dan mendesak agar pelaku segera ditangkap.
Para netizen juga mengecam pernyataan Direskrimum Polda Jawa Barat, menyebutnya sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap penderitaan korban.
Beberapa netizen bahkan membandingkan penanganan kasus ini dengan kasus-kasus serupa di negara lain, yang dinilai lebih cepat dan efisien.
Merespons kritik yang muncul, Polda Jawa Barat menyatakan akan meningkatkan upaya penyelidikan dan berjanji untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Mereka juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus Vina.
“Kami memahami keprihatinan masyarakat dan berkomitmen untuk memberikan keadilan bagi korban,” kata juru bicara Polda Jawa Barat.
Pihaknya juga berjanji untuk memperbaiki prosedur dan pelatihan bagi aparat penegak hukum dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual.