Bandung Jabar, SIBER88.CO.ID_Komunitas Tionghoa kota Bandung memperingati hari kemerdekaan RI ke 79 tahun 2024 pada Sabtu 17 Agustus 2024 secara khusus melakukan upacara bendera bertempat di lantai dasar gedung BTC – D Botanica Mall jalan Terusan Pasteur Bandung.
Acara ini dimotori Chandra Tambayong, selaku Komisaris PT Bandung Inti Graha dan koordinator acara,Martin. Bertindak sebagai inspektur upacara Hadiyanto Lie,dihadiri lebih dari 200 peserta upacara.
Peserta pacara selain masyarakat Tionghoa Bandung hadir pula undangan kehormatan,antara lain Muhammad Farhan, Calon Walikota Bandung, Pengurus Management Bandung Inti Graha dan D’Botanica,keluarga besar Paguyuban Bandungngariung, LSM Macan Siliwangi,Perwakilan Tim Cepat Tanggap Indonesia, Group Angklung Garuda Ceria, Relawan Donor Darah Indonesia (RDI) dan undangan lainya.
Para peserta terlihat memakai Kostum Pakaian Adat berbagai Daerah di Indonesia terlihat ada yang memakai pakaian Adat Sunda,Jawa,Bali,Dayak Lampung, sehingga kental sekali dengan nuansa Kebineka Tunggal Ika an. Setelah acara pokok selesai dilanjutkan dengan lomba rakyat khas perayaan Agustusan dan diakhiri dengan donor darah serta botram makan bersama.
Peringatan upacara bendera yang dilakukan khusus oleh komunitas Tionghoa Bandung ini harus diacungi jempol,karena merupakan salah satu wujud nyata bentuk kesadaran sebagai warga negara Indonesia dan wujud nyata rasa cinta terhadap NKRI.
Martin,koordinator Bandung Ngariung mengatakan, upacara bendera peringatan hari kemerdekaan yang dilakukan warga Tiongyin di wilayah Bandung ini sebagai wujud nyata kesadaran sebagai warga negara Indonesia yang wajib dilaksanakan.
“Jangan sampai nanti ada yang mengatakan bahwa kadar kecintaan kami terhadap NKRI ini kecil. Padahal kami sama dengan warga lainya karena kami ini lahir di Indonesia, hidup di Indonesia,bahkan matipun nanti kami pasti dikuburkan disini di Bandung di wilayah NKRI,” kata Martin.
“Kamipun bergaul sehari-hari dengan seluruh warga Bandung yang sudah menjadi saudara dan kami mengunakan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia, karena kami tidak faham bahasa China atau Mandarin,”lanjutnya.
“Sehingga hal ini jangan ragukan kecintaan kami terhadap NKRI sekalipun warna kulit dan mata kami berbeda tapi kamipun tidak bisa memilih untuk dilahirkan,tahu-tahu kami sudah berkulit kuning dan bermata sipit,” tukasnya.
Menurutnya,walaupun demikian,semboyan Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda tapi tetap satu Indonesia , tidak ada mayoritas tidak ada minoritas, tidak ada perbedaan suku,ras dan agama ketika telah berikrar dan menjadi warga negara Indonesia,tiasa kata lain NKRI harga mati.
Martin menegaskan, jangan ragukan rasa kecintaan warga Tionghoa terhadap NKRI, ini salah satu wujud nyata warga Tionghoa Bandung adalah melaksanakan upacara bendera di gedung D Botanica ini.
“Harapan kami kedepan agar saudara-saudara kami warga Tionghoa yang belum sempat ikut tahun ini untuk tahun depan bisa ikut semuanya dengan penuh semangat ,untuk menunjukan bahwa kitapun betul-betul WNI yang cinta NKRI tanpa terhalang oleh ras dan warna kulit,” pungkasnya.