Kapolda Lampung Minta Orang Tua Awasi Anak dalam Penggunaan Gadget

Lampung, SIBER88.CO.ID_Kapolda Lampung, Irjen pol Helmy Santika, berharap agar para orang tua dapat selalu mengantisipasi serta mengawasi berbagai konten media social yang dapat merusak pola pikir serta untuk menjaga tumbuh kembang anak.

Salah satunya dengan rajin mengecek handphone/gadget anaknya secara berkala untuk mencegah terjerumus ke dalam permainan judi online (judol).

“Selaku orang tua kita harus memiliki kepekaan serta pengawasan,mau tidak mau, kita harus rajin cek handphonenya anak-anak kita. Untuk kemudian bisa mengetahui, karena kalau tidak begitu tentunya ini pelan-pelan generasi muda kita akan mengalami kerusakan,” Ungkap Helmy Santika,Sabtu(8/2/2025).

Sebagai contoh judi online, kini sudah masuk hampir ke semua kalangan dengan berbagai macam pola dan modus yang dilakukan pada platfon-platfon media social.

“Berbagai macam pola dan modus mereka lakukan dengan mengubah permainan-permainannya, sehingga anak-anak di bawah umur tertarik kemudian untuk ikut,” tambahnya.

“Anak-anak akan kecanduan secara serius untuk menggunakan gadget secara berlebihan apalagi jika melihat adegan yang tidak pantas untuk di tonton dan kecanduan saat bermain judi online,” kata Irjen Pol Helmy Santika.

“Begitu mereka sudah ikut masuk kecenderungannya akan terjadi addict atau kecanduan permainan tersebut karena sulit untuk diawasi dan dikontrol, terlebih permainan judi Online, ini lebih privasi ,” tegasnya.

Fenomena ini pun menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak. Judi online, pornografi, perundungan, hingga kekerasan seksual makin mengancam anak-anak Indonesia di ruang digital.

Tanpa perlindungan yang kuat, mereka makin rentan menjadi korban eksploitasi dan kejahatan daring. Bagaimana cara pencegahan penggunaan handphone/gadget anak agar dapat terus di kontrol.

“Tentunya harus kita cegah dengan cara mulai dari hal yang bersifat preventif atau pencegahan. Tentunya harus kita sampaikan kepada anak-anak kita,jepada keluarga kita tentang bahaya yang ada dalam lingkungan digital yang penuh dengan ancaman,” pintanya.

“Kita tidak bisa membiarkan anak-anak tumbuh dalam hal yang merusak tersebut,” tandasnya.