Indramayu Jabar, SIBER88.CO.ID_Hidup sendiri tanpa sanak famili,seorang kakek renta berusia hampir satu abad tinggal di gubuk tak layak huni.
Karma nama sang kakek,Ia tinggal di sebuah gubuk sempit selebar 2 x 1,5 meter. Sebuah bilik yang dianggapnya rumah ini persis terletak di pematang sawah dan tanggul Sungai Cimanuk.
Tak jauh dari rumahnya juga terlihat jembatan Terusan yang berwarna merah yang ikonik.
Karma yang tinggal di Blok Sukadedel, Desa Terusan, Kecamatan Sindang kabupaten Indramayu ini merupakan korban penggusuran karena lahannya terimbas proyek revitalisasi irigasi.
Sebagian warga yang terkena penggusuran tersebut mampu membangun tempat tinggal seperti semula. Namun tidak dengan Karma,Ia dibantu oleh mereka yang peduli mendirikan gubuk sepetak tersebut.
“Kira-kira sudah setahun tinggal disini,” ungkap Karma, sebagaimana dikutip dari Sapta TV, pada Senin (18/12/2023).
Kondisi Karma yang sebatang kara membuat hidupnya semakin susah. Ia tak memiliki siapa-siapa untuk ditumpangi di rumah yang lebih layak.
Rumah tersebut terbilang sangat pengap, panas dan bau obat nyamuk. Karma hanya bisa berbaring alakadarnya di gubuk yang disebutnya rumah tersebut.
Ketika ditanya soal makan, Karma hanya menjawab tergantung belas kasihan orang. Sebab kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk bekerja.
Pernah satu hari tidak ada orang yang memberinya belas kasihan. Maka perut Karma tak terisi makanan apapun pada hari itu. Ia hanya bisa tidur agar lupa kalau perutnya lapar.
“Ya sudah tidur saja kalau tidak ada makan,” keluhnya.
Ia pernah mencoba berbagai profesi saat tenaganya masih kuat, mulai dari petani, tukang becak, tukang kayu dan lainnya. Namun kini semuanya tak bisa lagi dilakukannya.
Yang dibutuhkan Karma saat ini adalah tempat tinggal yang lebih baik. Ia juga berharap agar bisa tetap makan setiap hari. Namun begitu, tampak ia mencoba untuk tetap tabah dan kuat.
Penulis : Bzz
Editor : Badruzzaman