Dugaan Pungli Dana PIP Dilakukan Ponpes Rowdhotul Alimir Robbaniy

Lampung Tengah, SIBER88.CO.ID_Pemerintah saat ini sedang fokus dalam memajukan dunia pendidikan. Sehingga dibuatlah beberapa program untuk pendidikan yang saat ini sedang berjalan untuk membantu meringankan beban orang tua murid yang kurang mampu.

Salah satu program pemerintah di bidang pendidikan tersebut adalah Program Indonesia Pintar(PIP).

Bantuan PIP adalah bantuan langsung dari pemerintah yang diberikan kepada siswa-siswi atau santri -santriwati yang masuk kategori keluarga kurang mampu.

Bantuan dana PIP itu sendiri tidak ada potongan sama sekali, baik potongan bank maupun potongan dari sekolah atau pondok pesantren tempat siswa-siswi maupun santri-santriwati menempuh pendidikan.

Namun, masih saja ada oknum pengelola sekolah maupun pondok pesantren yang melakukan pemotongan alias pungutan liar(pungli).

Salah satunya diduga terjadi di pondok pesantren Rowdhotul Alimir Robbaniy yang beralamat di kelurahan Yukum Jaya kecamatan Terbanggi Besar kabupaten Lampung Tengah provinsi Lampung.

Menurut pengakuan Dinar nama samaran, salah satu pelajar atau santri SMP menceritakan kepada kepada awak media bahwa ia mendapatkan dana bantuan sebesar 800 ribu rupiah kemudian dipotong senilai Rp200 ribu.

“Pemotongan 200 ribu rupiah menjadi tiga bagian. pemotongan untuk administrasi bank Rp50 ribu, pemotongan untuk pengurus Rp50 ribu dan pemotongan untuk pesantren Rp100 ribu,” bebernya pada Kamis(30/1/2025)yang lalu.

Selain Dinar ada juga Melati, yang juga nama samaran masih dipondok pesantren yang sama, menurut ceritanya, ia menerima bantuan sebesar Rp750 ribu dan dipotong senilai Rp150 ribu.

“Pemotongan Rp150 ribu menjadi tiga bagian. pemotongan untuk administrasi bank Rp50 ribu, pemotongan untuk pengurus Rp50 ribu dan pemotongan untuk pesantren Rp50 ribu,” terangnya.

Kemudian berbekal informasi dari santri SMP dan santriwati SMA,awak media mencoba mencari kebenaran dari cerita tersebut.

Akhirnya awak media menemui Doni,operator sekolah di pesantren tersebut. Ia pun mengatakan tidak tahu terkait pemotongan dana PIP tersebut dipergunakan untuk apa.

Doni mengarahkan agar awak media menanyakan langsung kepada kepala sekolah pondok pesantren atau kepada ketua yayasan Ponpes Rowdhotul Alimir Robbaniy.

Namun sangat disayangkan ketika awak media akan menemui kepala sekolah, dia sedang ada urusan di luar sehingga tidak dapat dikonfirmasi. Lalu mencoba menemui Syueb,ketua yayasan Ponpes Rowdhotul Alimir Robbaniy.

Syueb mengakui adanya potongan dana bantuan pemerintah PIP tersebut. Ia lalu bercerita ke sana-ke mari hingga akhirnya membuat awak media yang menemuinya tersentak kaget.

“Saya hanya manusia biasa,saya bukan malaikat dan saya masih doyan makan,” ucap Syueb.

Tak disangka ucapan tersebut keluar dari seorang ketua yayasan yang mengelola pesantren,yang notabenenya ia adalah seorang tokoh agama. Sungguh miris melihat kondisi seperti ini, seharusnya Syueb dapat menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat.