Cilacap Jateng, SIBER88.CO.ID_ Masjid Baitul Mukminin Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap Memperingati Maulid Nabi Muhammad pada Sabtu malam(5/10/2024).
Acara Maulid nabi Muhammad diramaikan dengan araka-arakan berkuda diiringi drumband dan grup angklung dari Banyumas serta dikawal ormas Banser.
Parade arak-arakan di mulai dari masjid Baitul Mukminin kemudian melewati jalan Bantarsari hingga ke jalan Desa Layansari lalu memutari jalan dusun Petenangan.
Dalam acara maulid tersebut,14 anak santriwan dan santriwati yang mengaji di masjid Baitul Mukminin dibawah asuhan kiyai Ridwan Jaelani berhasil menghatamkan Al-Qur’an.
Selain para tokoh ulama kecamatan setempat seperti kiai Faozan,kiai Solihun dan kiai Karsum hadir juga para wali santri yang anak-anaknya ikut hataman Qur’an serta masyarakat sekitar.
Puncak acara maulid nabi di masjid Baitul Mukminin tersebut diisi tausiah oleh kiyai Raden Tunjung.
Dalam tausiyahnya,Kiai Raden Tunjung membawakan cerita wayang santri. Menurutnya,perkembangan wayang santri di Indonesia memiliki beragam budaya.
“Budaya yang berkembang di Indonesia tentunya memiliki ciri khasnya masing-masing di setiap daerah. Salah satu budaya yang cukup terkenal di Indonesia bahkan di mancanegara yaitu kesenian wayang,” ungkapnya.
Kiai Raden Tanjung memaparkan,Kesenian wayang merupakan budaya asli Indonesia yang telah dikenal sejak abad ke-10 dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini.
“Pada awalnya, kesenian wayang hanya dijadikan sebagai penampilan dalam acara pemerintahan atau ritual keagamaan,” tambahnya.
Namun,kata Kiai Raden Tanjung,kini fungsinya telah bergeser sebagai acara hiburan dan bisa buat taujyah ceramah membawa wayang untuk peraga cerita mengisi acara ceramah dengan perpaduan berbagai unsur seni yang ada, wayang yang berkembang di Indonesia cukup banyak jenisnya.
Sementara itu Kiai Ridwan Jaelani berpesan,membaca Al-Qur’an tidak hanya sekedar membaca saja tetapi juga mempelajari dan mengamalkan isi dan kandungan dari kitab suci Al-Qur’an serta mengajarkannya kepada sesama muslim.
“Membaca Al-Qur’an harus dilakukan setiap hari dan menjadi sebuah kebutuhan ruhani bagi setiap muslim agar hidupnya terarah sesuai kaidah-kaidah dalam Al-Qur’an,” tegasnya.
“Semoga kita termasuk orang – orang yang selalu merindukaan maulud nabi Muhammad dan bisa silaturahmi bersama seluruh masyarakat,para jamaah serta para santri,” harapannya.
Kegiatan pemberian apresiasi terhadap anak-anak yang khatam Al-Quran ini ditutup dengan berdo’a bersama.