Jakarta, SIBER88.CO.ID_ Aksi mendukung Palestina yang digelar di Garut pada Sabtu(30/11/2024)menarik perhatian publik, ratusan orang hadir dengan membawa spanduk berisi penolakan terhadap solusi dua negara (two-state solution), namun, suasana aksi menjadi kontroversial ketika terdengar seruan terkait khilafah.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri,Irjen Pol(Purn)Anton Charliyan, mengecam keras kejadian tersebut. Dalam pernyataannya, ia menilai seruan tersebut sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Aksi-aksi seperti ini di era Presiden Prabowo dengan KIM Plus harus ditindak super tegas. Ketika seruan khilafah diteriakkan secara terang-terangan di tengah NKRI, itu sudah masuk kategori percobaan makar. Ada niat jelas untuk mengganti NKRI dengan paham khilafah,” kata Abah Anton sapaan akrab Anton Charliyan,Senin(2/12/2024).
.
Menurutnya, seruan semacam ini adalah ancaman besar yang dapat memecah belah bangsa. Ia menyebut bahwa gerakan-gerakan seperti ini kerap mengatasnamakan Islam untuk memanipulasi rakyat.
“Ini toksin yang sangat berbahaya, jika dibiarkan embrio penghianat bangsa akan terus berkembang,” tambahnya.
Anton juga mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak cepat dan tegas.
“Bersihkan embrio-embrio pengkhianat dari bumi pertiwi. Jangan beri ruang sekecil apa pun,” pintanya tegas.
Di sisi lain, ia menyoroti kemungkinan adanya agenda terselubung di balik aksi tersebut.
“Dengan dalih membela Palestina, mereka ingin menegakkan khilafah dan bahkan mengibarkan bendera ISIS,” tandasnya.