Diduga Keras Bulog Kota Metro Lampung Jual Beras untuk Perkaya Diri

Lampung, SIBER88.CO.ID_Presiden Prabowo berkomitmen akan memberantas para koruptor yang sudah merugikan negara dan juga akan berkomitmen perihal hukuman yang pantas buat para koruptor di negara republik Indonesia tercinta ini,sehingga Indonesia akan bersih dari para pencuri uang negara.

Menurut data yang media SIBER88 terima dari narasumber yang dipercaya, gudang beras Bulog Kota Metro Provinsi Lampung diduga keras melakukan kegiatan yang merugikan negara (Korupsi) dari tahun 2023.

Untuk memperkaya diri sendiri kepala gudang beras bulog kota metro, Imansyah, nekat menjual beras ke penampung untuk dijual lagi ke pasaran.

Salah satu narasumber yang namanya tidak mau disebutkan karena takut menjelaskan, awal bahwa gudang mengeluarkan beras di tanggal 28 dan 31 desember 2023 yang diberikan langsung ke penampung tanpa Delivery Order (DO) resmi,” terang narasumber kepada tim awak media, Sabtu(8/32025).

“Gudang pernah mengeluarkan DO tidak resmi dan penampungnya atasnama Gt, tertanggal 28 dan 31 desember 2023, dengan menggunakan beberapa truk colt diesel untuk nilainya sekira Rp200 jutaan,” ungkap narasumber yang sangat dipercaya keterangan dan data datanya.

Sambungnya,untuk pengadaan beras tahun ini diindikasi ada kecurangan kualitas oleh pemeriksa kualitas beras(tukang colok-red) beras yang bernama Purwanto yang bekerjasama dengan Umansyah selaku kepala gudang untuk meraup keuntungan dari para mitra pengadaan juga pabrik-pabrik penggilingan gabah.

“Dan untuk ditahun ini 2025,Umansyah selaku kepala gudang beras Bulog Kota Metro provinsi Lampung diduga memberi suap kepada oknum petinggi Bulog untuk mempertahankan posisinya sebagai kepala gudang,di karenakan ditahun ini ada rotasi untuk pemindahan kepala gudang,” tambah narasumber.

“Saya berharap pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera memeriksa perihal ini yang sudah jelas melanggar hukum dan memproses tindak pidana korupsi kepala gudang Bulog Banjar Agung Kota Metro provinsi Lampung,” harapannya.

Untuk mempertanyakan hal itu semua kemudian tim media menghubungi Imansyah melalui telepon dan pesan WhatsApp ,tetapi tidak direspon, hingga berita ini diterbitkan Imansyah belum dapat dikonfirmasi.