Lampung Utara, SIBER88.CO.ID_ Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC)dan Badan Penelitian Aset Negara BPAN LAI, Ahmad Hairul, mendesak Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Utara, Ina Sulistya, mundur dari jabatannya.
Pasalnya kata dia, sejak Ina Sulistya menjabat 21 Desember tahun 2023 hingga kini tidak ada perubahan baik penanganan maupun pengurangan sampah.
Bahkan,lanjut dia,potret Kotabumi Lampung Utara tak lagi selaras dengan julukan Kotabumi Bettah.
“1 tahun kurang lebih menjabat tetapi Kadis tidak mampu menjalankan tugas dan amanah jadi lebih baik mundur secara terhormat,” ucapnya,Rabu(15/1/2025).
Dijelaskan Hairul, Kadis gagal mengelola sampah secara efektif, seperti penumpukan sampah di berbagai titik, pengelolaan TPA yang tidak optimal, atau rendahnya tingkat daur ulang.
“Juga banyaknya keluhan masyarakat terkait masalah sampah yang tidak ditangani dengan baik,” tambahnya.
“Tidak mampu menghadirkan ide-ide baru atau solusi inovatif untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah jadi sebaiknya diganti,” pintanya.
Ketua Tim Reaksi Cepat mendesak, kadis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Utara mundur dari jabatan karena di anggap tidak mampu dalam menangani sampah di Lampung Utara.
“Semestinya yang bersangkutan memiliki terobosan serta skema yang jelas dalam mengurai sampai dari hulu sampai hilir,” timpalnya.
Hairul berharap ini menjadi perhatiaan pemerintah daerah serta masyarakat Lampung Utara jangan sampai hal ini berlarut seperti ini seperti bom waktu.
Kadis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak memiliki program yang jelas sehingga terkesan hanya seremonial dan pencitraan tegas hairul
“Hanya saja kendalanya jumlah sampah tak sebanding dengan daya angkut,” sebutnya.
Dikatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Per hari tidak bisa mengangkut habis sampah-sampah rumah tangga, dan menjadi momok bagi masyarakat yang terdampak bau yang tidak sedap.
“Kita diperhadapkan dengan jumlah timbunan sampah berton-ton per hari, sementara armada pengangkutan sampah masih minim,” kata dia.
“Keluar masuk orang setiap hari cukup tinggi itu berpotensi menghasilkan sampah, selain itu ada masyarakat dari berbagai tempat membuang sampah di titik yang sama dan semakin menumpuk setiap harinya,”bebernya.
“Di sisi lain dia menyebut pola konsumsi masyarakat juga berpengaruh pada jumlah timbunan sampah,” terang dia.
“Selain jumlah timbunan sampah yang terus bertambah kita juga diperhadapkan dengan sarana prasarana dan kurangnya partisipasi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dan Dinas Terkait,” tandasnya.