Tasikmalaya Jabar, SIBER88.CO.ID_Irjen Pol (Purn) DR Drs H Anton Charliyan Mpkn yang kini lebih dikenal dengan sapaan Abah Anton hadir sebagai dewan pembina di acara Milangkala Yayasan Sunda ngahiji yang ke-5 asuhan H Elfan, dimana sebagai ketua umumnya Abah Kayat & Kilanang Sajagat pada Kamis kemarin(10/11/2022)di Situ Cibeureum Tasikmalaya.
Dalam kesempatan itu, Anton tokoh budaya yang juga mantan Kapolda Jabar mengatakan seharusnya orang sunda bisa lebih bangga dari suku-suku lain yang ada di nusantara, karena budaya dan peradaban sunda sudah lahir semenjak 26 Ribu tahun yang lalu,hal itu dibuktikan dengan hasil laboratorium uji Carbon dari California US yang menyangkut usia Gunung Padang Cianjur sebagi artefak peninggalan budaya tertua di dunia.
“Lebih tua dari budaya Piramid Mesir 450 sd 200 tahun SM, maupun budaya suku Maya kira-kira 4000 SM, yang selama ini dianggap sebagi budaya tertua di dunia. Artinya jika sampai mencapai 26 Ribu tahun SM, budaya Sunda merupakan budaya tertua di dunia,”tutur Abah Anton.
Anton melanjutkan,demikian pula dengan existensi peradabanya, sebagaimana di sampaikan filsof Plato dari Yunani bahwa pernah lahir puncak peradaban tertinggi manusia yakni peradaban yang ada di Atlantis kuno yang ternyata menurut Prof Dr Santos peneliti Brazil, dalam bukunya yang berjudul The lost Atlantis, negeri Atlantis kuno itu ternyata ada di kawasan Sunda land ( Sunda besar dan Sunda kecil ) atau nusantara atau yang dikenal sebagai negeri Hindi sejak zaman nabi, yang pusatnya ada di tatar Sunda, tepatnya Galunggung dimana menurut naskah Sunda kuno Fragmen carita Parahyangan, Galunggung merupakan Tarajuna Jawa Dwipa ( pasak atau puser )sehingga dengan demikian pusat peradaban tertinggi yang disebut Atlantis tersebut ada di tanah Sunda.
Masih menurutnya,Sunda sudah punya peradaban tinggi, karena ternyata dari sejak zaman nenek moyang Sunda dilahirkan, urang Sunda itu sudah beragama, bahkan agamanya pun samawi ( agama yang berasal dari Allah Swt dan dibawa oleh para nabi ), karena hanya orang Sunda yang sejak dulu mengakui punya nabi dan rosul yaitu Sang Hadama atau yang lebih dikenal Sebagai nabi Adam As. Hal ini selaras dengan suku Baduy yang menganut agama buhun yang bernama Slam Sunda yang bersyahadat dan berbaiat kepada nabi Adam. Mungkin satu-satunya suku adat yang mempunyai nabi. “Nabi kami nabi Adam, agama kami agama Adam”.Hal ini dikuatkan dengan naskah amanat Galunggung yang mengatakan : Sampurnakeun agama tapi ulah mopohokeun adat tradisi para leluhur (sempurnakan agama tapi jangan melupakan warisan adat tradisi nenek moyang yang sudah ada).
“Dari tiga Bukti tersebut diatas, sudah jelas bahwa masyarakat suku Sunda mempunyai peninggalan budaya tertua, memiliki peradaban paling unggul serta sudah menganut agama samawi yang berketuhanan Yang Maha Esa , sejak awal nenek moyang sunda ada,”tukasnya.
“Maka dengan demikian orang Sunda harus bangga telah terlahir sebagai Urang Sunda yang luar biasa ,sehingga sering disebut turunan maung (turunan manusia unggul),”ujarnya.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri tersebut mengingatkan, jika ada orang Sunda yang lebih bangga dengan budaya import, baik budaya barat, budaya China apalagi budaya timur tengah bisa digolongkan Sebagai Urang Sunda yang belum tahu jati diri sebagai Ki Sunda yang sebenarnya, justru dengan keunggulan budaya Sunda,seluruh elemen budaya dan peradaban di seantero bumi ini seyogiyanya bisa bercermin terhadap budaya Sunda.
Hadir dalam acara tersebut,para tokoh sesepuh kasundaan se-jawa barat,diantaranya Ki Pancaroba Tongkat Jagat,Ki Danu Panjalu,Ki Kabayan,Ki Aan Citiis Galunggung,Ki Sanca Pancasila,Ustadz Okik Suryalaya,Ustadz Agus Rohmat Batu Ampar,Ustadz Erick,Ustadz Indra Mama Kudang,Ustadz Cecep Cilogak,Ki Asep ketua LSI Tasikmalaya,Bunda Elis ketua Manggala Garuda Putih Tasikmalaya,Ki Eman Jamparing Galunggung bahkan hadir Masy Gn Dieng Panglima Dayak Merah Jakarta.
Acara berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan. (Bzz)